Nama : Noviasnita Capritasari
Nim : 09018251
Kelas : D
Proses-proses Booting Sistem Operasi Windows
Proses apa saja yang terjadi ketika tombol power komputer dihidupkan.
Pada saat komputer dinyalakan pasti komputer akan melakukan suatu proses yang di sebut Booting. Pengertian Booting adalah proses pemasukan arus listrik ke dalam peralatan komputer sehingga komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna.Langkah awal proses booting yang dikerjakan oleh Sistem Operasi adalah Bootstrap Loader,tujuannya untuk melacak semua I/O yang terpasang pada komputer. Untuk lebih jelasnya silahkan di baca Artikel Tentang Proses Booting Pada Windows di bawah ini.
Proses start up booting Windows dapat diuraikan sebagai berikut :
1. MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.
2. NTLDR kemudian memindahkan komputer ke "flat memory model" (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.
3. Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
4. Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.
5. NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah "kernel" Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)
6. NTOSKRNL kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa "low-level system drivers". Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat "core" sistem operasi windows xp.
7. Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.
8. Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan "Welcome To Windows XP boot screen".
9. Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan "logon screen".
Itulah yang dikerjakan Sistem Operasi Windows ketika melakukan Booting.
Proses bootstrap.
Boot atau booting. Dalam perangkat keras berarti proses mengaktifkan komputer sampai diambil alih oleh sistem operasi. Proses boot ini dikenal dengan dua cara, yaitu cold booting dan warm booting :
A. Cold Booting
Cold booting adalah proses booting saat komputer yang tadinya mati harus lebih dahulu menghidupkan power.
Langkah-langkah melakukan Cold Booting :
1. Pastikan bahwa kabel pada power suply atau listrik sudah terpasang dengan baik.
2. Hidupkan monitor dengan menekan tombol power pada monitor,biasanya ada pada bagian bawah monitor.
3. Tekan tombol power pada bagian depan CPU.
4. Klik tombol start.
5. Klik turn off komputer.
B. Warm Booting
adalah booting komputer dalam keadaan hidup. Cara untuk melakukan warm booting antara lain mengikuti langkah-langkah :
1. Klik tombol start.
2. Klik turn off komputer.
Pendeteksian seluruh hardware.
Mungkin hal yang paling menyebalkan bagi seorang pemilik sebuah komputer aka PC adalah bila ada perangkat hardware seperti sound card, kartu grafis, mouse dan lain-lain di komputernya yang tidak terdeteksi atau tidak terbaca oleh sebuah sistem operasi misalnya OS Windows.
Bagaimana tidak kesal, karena bila ada hardware yang tidak terdeteksi atau yang disebut sebagai unknown device, maka hardware tersebut hanya menjadi seperti barang rongsokan yang tidak dapat digunakan, padahal sudah terpasang dengan benar di komputer.
Ada beberapa hal yang menyebabkan sebuah perangkat hardware (device) tidak berjalan semestinya, diantaranya karena:
1. Device tersebut tidak memiliki (software) driver.
2. Driver yang tidak sesuai dengan tipe hardware.
3. Driver sudah tidak update, misalnya driver untuk Windows XP yang tidak lagi berjalan di Windows Vista atau Windows 7.
4. Device ID tidak dikenal karena tidak ada dalam database driver Windows.
5. Kesalahan hardware atau cacat dari pabrik.
Hardware yang tidak terdeteksi tersebut biasanya akan terlihat pada daftar hardware di Device Manager di Windows sebagai UNKNOWN DEVICE, yang ditandai dengan icon tanda seru berwarna kuning.
Untuk membantu mengatasinya, mungkin bisa digunakan software yang memang dikhususkan untuk mendeteksi hardware yang tidak punya supir ini , di antaranya adalah software Unknown Device Identifier (UDI) dan software Unknown Devices (UKD).
Pada proses booting dalam sistem operasi windows sehingga muncul login sistem operasi.
Bahwa dalam proses booting, windows akan melewati beberapa tasking atau tahapan sebelum siap digunakan. Berikut ini adalah beberapa tahapan booting pada Windows XP, dan di tiap tahapan ini sering kali terdapat masalah yang mengakibatkan kegagalan booting itu sendiri.
1. Initializing BIOS. Kegagalan dalam tahap ini jarang sekali ditemukan, kecuali komputer pernah mengalami kejutan listrik seperti terkena petir atau kejutan listrik lainnya yang menyebabkan BIOS rusak. Habisnya baterai BIOS pun tidak akan menyebabkan kegagalan dalam tahap ini.
2. Initializing Master Boot Record (MBR). Dalam tahap ini BIOS memeriksa MBR dan memulai sekuens booting. Kegagalan dalam tahap ini biasanya akan muncul pesan “Missing Operating System” sehingga akses ditolak. Solusinya adalah dengan cara menulis ulang MBR. Caranya, Booting dengan CD instalasi Windows XP –> pilih Recovery console atau Tekan R selama proses booting CD. Ketika sudah muncul recovery console nya ketik fixmbr. Maka windows akan memperbaiki MBR yang rusak.
3. Initializing Partition Boot Record (PBR). Dalam tahap ini tasking yang dijalankan adalah memeriksa tersedianya file booting yang dibutuhkan. Kegagalan dalam tahap ini, yaitu partisi tidak dikenali akan memunculkan pesan “Invalid Partition Table“. Solusinya adalah dengan menggunakan tools TestDisk dan pilih “Fix Partition Table” atau “Recover Deleted Partition“.
4. Initializing NTLoader. Pada tahap ini PBR mengaktifkan ntldr.exe yang me-load boot-manager boot.ini. Kegagalan dalam tahap ini adalah tidak ditemukannya file ntldr.exe, atau dengan pesan error “NTLDR is missing“. Solusinya yaitu dengan mengcopykan file ntldr.exe lewat recovery console (boot dengan CD instalasi Windows). Caranya ketikkan fixboot c: pada recovery console, lalu copy file ntldr dari CD setup ke harddisk dengan mengetikkan copy d:\i386\ntldr c:
5. Initializing Boot Menu. Pada tahap ini file boot.ini akan menampilkan menu boot, atau dalam kondisi default user secara otomatis memilih Windows XP. Kegagalan dalam tahap ini adalah tidakk ditemukannya file boot.ini dengan pesan error “Invalid boot.ini“. Solusinya adalah dengan memperbaiki sektor boot. Caranya masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) dan ketikkan bootcfg /rebuild.
6. Initializing NTdetect. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah pemeriksaan terhadap semua komponen hardware yang terpasang. Kegagalan dalam tahap ini merupakan crash dengan pesan error. Biasanya anda akan mendapatkan pesan error “NTLDR is missing” atau “Disk I/O Error, Error=0000 10000 NTdetect“. Solusinya adalah mengcopykan kembali file ntdetect yang hilang. Caranya masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) dan mengcopykan file ntdetect.com dari CD setup XP ke dalam harddisk, dengan mengetikkan copy d:\i386\ntdetect.com c:.
7. Aktifasi Kernel/HAL. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah mengaktifkan Kernel Windows dan Hardware Abstraction Layer (HAL). Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan blue screen. Booting dihentikan dengan “Blue Screen of Death“. Bila aanda mengalami kegagalan dalam tahap ini solusi terbaik adalah dengan memformat ulang instalasi windows XP anda.
8. Aktivasi Driver. Pada tahap ini XP mengaktifkan semua driver hardware yang dibutuhkan dan diberikan status activated dalam registry. Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan blue screen dengan pesan error “IRQ_LESS_OR_EQUAL“. Solusinya adalah dengan Safe Mode Booting. Caranya, tekan F5 saat proses booting sampai keluar setup menu. Pilih safe mode dan biarkan windows berjalan dalam safe mode. Buang atau Uninstal driver yang rusak. Bila tidak membantu cobalah men-disable hardware yang error tersebut pada device manager. Atau bila memungkinkan lepaslah hardware yang error tersebut dari komputer anda.
9. Initializing Kernel. Pada tahap ini ntloader menyerahkan kekuasan pemerintahan kepada kernel windows. Kegagalan dalam tahap ini ditandai dengan windows hang pada proses “Windows is Starting Up“. Solusinya adalah dengan minta bantuan dari Microsoft. Caranya lewat internet masuk ke alamat http://support.microsoft.com/kb/314477/. Di sini para developer windows akan memberikan pilihan solusi untuk beberapa kemungkinan kesalahan.
10. Mengaktifkan Services. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah mengaktifkan service smss.exe, winlogon.exe, Isass.exe, dan services.exe. Kegagalan dalam tahap ini sering ditandai dengan dengan blue screen atau pesan kesalahan yang tidak jelas. Tidak jarang windows hang begitu saja. Waspadai bila anda adalah korban dari trojan. Caranya masuk ke dalam safe mode dan coba delete malware ini. Apabila anda tidak bisa sampai ke desktop cobalah memperbaiki XP dengan CD setup. Install ulang mungkin jalan terakhir yang dapat dilakukan.
11. Login. Pada tahap ini windows meminta input nama pengguna dan password. Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan pesan error “incorrect user name or password“. Coba ulangi kembali memasukkan password anda.
12. XP siap bekerja. Banyak masalah dapat terjadi dalam tahap ini. Namun beberapa masalah dapat diatasi dalam safe mode.